Rabu, 29 April 2009

Where Would I Go.........

Kemaren, aQ bener-bener merasakan kebosanan paling akut seumur hidup. Rasanya hidup ini tampaknya terlalu melelahkan. aQ tw, aQ bukanlah satu-satunya orang yang punya kepenatan, dan bukan pula satu-satunya manusia yang paling menderita.

Dokter-dokter itu bilang, kehidupan dan kematian hanya Tuhan yang tahu, tapi ketika mereka harus mengatakan penyakit itu akan merenggut kehidupan di dunia ini, aQ cuma bisa terdiam...
Jalanan kota Jakarta begitu padat, aQ selalu berharap ada kesunyian...entah di sudut mana, rasanya aQ butuh ketenangan.

Entah apa yang membuat aQ melangkahkan kakiku ke Utara, deretan hotel dan pusat perbelanjaan termegah dengan nyala lampu yang semarak membuatku muak...
Tuhan mempertemukan aQ dengannya, sosok yang pernah begitu aQ benci, sosok yang suka bicara hal menjijikkan dalam tiap detik kehidupannya.
Tapi entah mengapa kali ini pertemuan tak disengaja itu membuatku beruntung, beruntung karena aQ ga sendirian di tempat yang sebenarnya baru 2 kali aQ kunjungi ini.

Dia mulai mencritakan pengalaman-pengalamannya dengan berbagai klien yang ia layani. Seperti biasa, ia berusaha membuat aQ tertarik dengan tawarannya dengan segala kenikmatan itu. Orang-orang di kampus dulu menyebutnya 'maniak'. Tapi buatku dia cuma seseorang yang pantas 'dikasihani'. Hidupnya tak lebih dia berikan utk memuaskan banyak 'tante dan Om' yang haus belaian, seperti hidupnya yang pernah larut dalam kekecewaan pada seorang remaja tujuhbelasan.
Dia menusuk hatiku yang paling dalam malam itu.
'Hidup cuma sekali, Deb...kenapa kamu ga menikmatinya? Bukankah Tuhan memberikan kita waktu untuk menikmati banyak hal di dunia ini?'

pertanyaan dalam batinku bukanlah tentang 'apakah aQ sudah menikmati hidup ini?' tapi pertanyaannya adalah ' Apakah waktuku cukup banyak tuk menikmati semua ini?'
Aku menjawabnya dengan sebuah pertanyaan yang kuharap mampu menjadi bahan perenungan hatinya
" Mengapa kamu ga yakin akan ada kenikmatan abadi setelah hidupmu saat ini?"

pertanyaan yang tak sadar telah kulontarkan itu membuat aQ sendiri kembali bersemangat.
Dia terdiam... dia bilang dia tahu surga itu ada, dia pun tahu jalan menuju ke sana, tapi yang dia tak mau tahu adalah kesusahan-kesusahan yang telah menekan hidupnya selama ini, kesakitan-kesakitan yang dia terima dari orang-orang yang ia cintai...
Ia mencari kepuasan dengan menikmati kehidupan bebasnya dengan berbagai pasangan...

aQ membuang pandanganku ke arah keramaian di kejauhan sana... lampu-lampu kendaraan yang berjalan dengan kecepatan 1Km/jm menambah kesesakan dalam hatiku.
Seperti apakah surga? Buatnya surga saat ini adalah menikmati saat-saat 'ternikmat' bersama seseorang...
Lalu seperti apa surga buatku???
Sebenernya apa yang kau harapkan dari surga???
tempat paling indah? tempat ternikmat?

..............................................................................................................................................................................


then i ask Him 'Where would I go ???'

Selasa, 21 April 2009

IF U WERE ME

waktu bisa merubah seseorang,
emang bener, cuma Tuhan yang ga pernah berubah mengasihi anak-anaknya...

aQ bertemu dgn 'dia'
sosok yang dulu begitu aQ hormati karena ketegarannya menghadapi berbagai pergumulan, dan cintanya akan Yesus yang begitu besar yang mampu membuatku tergugah akan betapa indah bersamaNya.

tetapi ketika 'dia' menangis dan berkata 'if u were me, Deb...what should u do?' aku tak kuasa menahan air mata lagi....
hidupnya telah ia hancurkan sia-sia, seakan dia ga pernah tahu, Tuhan mencintai dia.
Tapi ketika dia berkali-kali mengatakan bahwa dia sungguh-sungguh

aQ g bisa tahu apa yang terjadi jika aku menjadi dia,,,
karena aQ g mengalaminya, aQ bisa bilang 'kamu kuat sis, kamu pasti bisa tanpa harus melakukan itu'

aQ terdiam, cm bisa berdoa agar Tuhan kasi dia kekuatan untuk bertahan, untuk berbalik dari jalannya yang sekarang begitu kelam.

aQ terdiam, aQ tersadar, seringkali dalam kehidupan ini kita menganggap masalah yang dihadapi orang lain begitu mudah tuk dihadapi,,,

tp ketika pertanyaan itu harus aku jawab, apa yang kamu bisa berikan padanya teman????

i just can say 'i only have Jesus... is it enough for u???'

special to my bestfriend, God always be with u.......

Rabu, 15 April 2009

THE WEDNESDAY LETTERS

Sebuah novel yang mampu menggugah banyak hati pembacanya. Terbukti dia bisa meraih penghargaan 'The New York Times Bestseller'
Ceritanya dikemas dengan bahasa sederhana namun begitu bermakna. Hanya cerita perjalanan kehidupan suami istri Cooper yang menjalani kehidupan pernikahan mereka dengan cinta dan kepercayaan. Keluarga yang sungguh-sungguh menghargai keterbukaan dan ketulusan hati mengampuni. Meskipun ternyata mereka mengungkapkan rahasia penting dan menyakitkan untuk diterima dalam surat cinta yang dituliskan Jack Cooper pada istrinya Laurel Cooper. Setelah keduanya meninggal bersama dalam tidur bahagia pada suatu malam, anak-anaknya menemukan ribuan surat cinta yang ayah mereka tuliskan setiap hari Rabu untuk sang ibu.

Dalam surat itu mereka menemukan cinta, kesedihan, keterbukaan, kejujuran, kebahagiaan dan ketulusan yang terjalin di antara kedua orang tua mereka. Ketika cinta mulai dibina dan dipupuk dengan dasar hubungan yang kokoh, yaitu ketulusan untuk mampu menerima kelebihan dan kekurangan. Ketika cinta yang menjadi dasar sebuah perkawinan dan bukan melandaskan prinsip-prinsip yang memang pantas untuk dijunjung dalam sebuah pernikahan. Ketika cinta diuji oleh kejadian yang begitu sulit untuk diputuskan. Dan ketika mencintai pun tidak selamanya harus memiliki.

Poin yang terpenting yang membuatku begitu takjub adalah ketulusan hati Laurel Cooper mengampuni seorang gelandangan yang menghancurkan harga dirinya sebagai seorang perempuan, seorang ibu dan seorang istri. Ketulusan yang nyaris saja membuat rumah tangganya di ambang kehancuran. Sudut pandangnya menerima setiap hal menyakitkan yang secara logika begitu sulit dipahami banyak orang. Dan mengajarkan semua orang tentang menghargai anugerah Tuhan meski mungkin terlalu sulit dipahami kebanyakan orang.
Tapi akhirnya dia membuktikan keberhasilannya sebagai seorang ibu, seorang istri dan seorang sahabat yang menjunjung tinggi cinta yang Tuhan anugerahkan dalam hidupnya.

Penulis sungguh-sungguh mendalami setiap detail kehidupan yang ada di dalam ceritanya.
Makna cinta yang teruji dan terbukti dari keberhasilan sebuah pernikahan yang ga hanya menjadi dampak buat keluarganya saja, tapi juga mampu memberikan solusi buat banyak keluarga yang nyaris gagal mencapai sebuah 'keberhasilan'

Keberhasilan....
menurutku keberhasilan bukanlah tentang seberapa nyamannya kamu atau aku melewati kehidupan ini, tapi keberhasilan bagiku adalah tentang apa yang telah kulewati dan aku lalui. Tentang bagaimana bertahan dan tenang dalam menghadapi masalah. Tentang bagaimana dirimu mencintai Tuhan sehingga melalui proses tanpa keluhan.Keberhasilan adalah tentang 'cinta' .

Ketika hatimu penuh oleh cinta akan Tuhan, sehingga apapun yang kau lakukan dan berikan semua hanya karena cintamu kepadaNya dan cintaNya kepadamu.

Ketika semua orang berusaha menjadi yang terbaik , dan dirimu merasa keputusan yang terbaik adalah memberikan yang terbaik...

i love U

^_^

Selasa, 07 April 2009

I KNOW YOU LOVE ME

Tulisanku tentang cinta dan percaya sudah banyak ditanggapi dan diresponi beberapa teman. Makasih banyak buat semua respon dan tanggapannya.
Dari berbagai respon, aku tertarik dengan pertanyaan saudaraku Kipli di Salatiga yang bertanya apa yang membuat aku menulis pertanyaan tentang percaya dan cinta.

Dan tulisanku kali inipun adalah tentang semua hal yang menjadi alasanku untuk mengingatkan kita kembali seberapa dalam cinta yang kita miliki untuk mencintai Tuhan.
Banyak yang menyatakan bahwa rasa percaya adalah awal dari proses mencintai. Tapi bagiku, percaya adalah bukti nyata akan rasa cinta yang dalam. Pernahkah kita merenungkan betapa Tuhan percaya akan kemampuan kita di saat-saat kita lemah, di saat-saat kita menjauh Dia percaya kita pasti kembali dalam dekap hangatNya.

Kid. 8:6

Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!

Jika cinta kuat seperti maut, maka menurutku rasa percaya sudah ga perlu diragukan lagi dung...
Jika cinta kuat seperti maut, sebesar apapun kebohongan ataupun keaslahan orang yang kita cintai, tidak akan membuatnya luluh dan berpindah ke lain hati dung...

Debby baru merenungkan tentang apa yang membuat Tuhan begitu merindukan aku kembali ke dalam dekapan hangatnya di tiap-tiap detik aku menjauh dariNya.
Aku baru merenungkan apa yang membuat Tuhan begitu yakin aku mampu menjadi diriku sendiri, tulus, apa adanya mengasihi Dia seperti waktu-waktu yang telah terlewatkan olehku selama ini.

Sementara aku sibuk mempertanyakan kebenaran tentang apa yang aku yakini, Dia tetap setia menantiku kembali.
Sementara aku sibuk mencari jawaban akan semua masalah dan pergumulanku, Dia tetap memanggil dan membentangkan tangannya menanti pelukanku.

Jika Dia begitu mencintaiku, mengapa aku masih berdiam dan puas menikmati apa yang aku miliki saat ini?
Semua ini akan berlalu, tapi cintaNya tetap kokoh sampai selamanya kan menaungiku selalu.


Bapaku yang baik,

Aku tahu, hidupku mungkin tak cukup lama untuk bisa meyakinkan banyak orang betapa Engkau sangat mengasihi kami. Tapi aku berjanji, segala waktu yang telah terbuang sia-siakan cintaMu akan aku gantikan dengan hatiku seutuhnya untuk mengasihiMu lebih tulus dari hari ke hari.
Murnikan hatiku dan biarkan aku mendengar suaraMu, melihat senyumMu dan menjamah jubahMu.

With Love,

Your Daughter

Minggu, 05 April 2009

MANA YANG LEBIH DULU PERCAYA ATAU CINTA???

Aku percaya kamu karena aku mencintaimu...
Aku mencintaimu karena aku mempercayaimu...

Hm......
mana yang duluan sih?

@_@

Berapa banyak orang-orang di luar sana bilang 'Aku percaya, bahwa Yesus adalah Tuhan dan Raja atas segala Raja" apakah mereka sungguh-sungguh mencintai Dia?
Aku telah percaya penuh akan Dia yang telah menebus diriku dengan darahNya sejak aku memberikan diriku dibabtis, tapi apakah aku telah benar-benar mencintai Dia?
Oh, God....

Aku ingat cerita seorang teman tentang hubungannya dengan kekasih hatinya yang harus kandas karena hilangnya 'rasa saling percaya'.
Jadi manakah yang lebih dulu ada, percaya atau cinta???

Kalo menurut aQ, ketika kita saling mencintai maka kita juga telah saling percaya.
Proses sebuah perjalanan cinta bisa diurutkan dala tahapan berikut ini

berkenalan --> pendalaman masing2 karakter alias pedekate --> pacaran --> bertunangan --> pernikahan

fase 'pedekate' adalah masa dimana kita bisa belajar banyak hal tentang apa yang pasangan kita suka, kebiasaan2nya sampe pada titik dimana kita percaya dia adalah orang yang tepat untuk kita.
Ketika kita percaya maka kita mencintai atau apakah ketika kita mencintai maka kita percaya??

Ada yang bisa bantu aku??

^_^

Kamis, 02 April 2009

WHAT DO YOU THINK ABOUT PIYU ???

Bener-bener deh, cuma dia banget yang hampir semua lagunya buat hati bergetar...
Romantis, mengandung unsur rohani juga sih menurut gue setiap lirik yang ada di lagu-lagu ciptaan Piyu-Padi.
SERIUS!!!!!

kalo lg sedih, lirik ini pas banget menyentuh hati gue

"Tak perlu engkau terus bersedih
Seperti dulu melemahkan niatmu
Sudahi saja tangismu
Tetapkan hati berjuang bersama lagi"

whew....

trus, kalo lagi menghadapi pergumulan berat, ada liriknya

"Bersyukurlah… bahwa kita masih saling mendengarkan dan berkata

Bersyukurlah bahwa, kita masih memijakkan kaki di atas bumi menghirup nafas alamNya

Memandang ke atas langit...takjubkan hati
Merendahkan jiwa ini...dan terilhami
Seperti (teduh) sepasang mata malaikat yang turut menangisi isi bumi
Tak ubahnya desir angin yang menerpa (menerjang)
Kekosongan dan kesunyian hati

Bersyukurlah bahwa kita masih saling mendengarkan
dan mendo'akan"

Well...
memang ga semuanya juga lagunya cocok, tp hampir semua buat gue semangat sih...

Memang bukan itu yang menentukan mood kita sepenuhnya, cuma gue jadi ingat satu firman :

Flp. 4:8Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

intinya, kebanyakan hal setelah dilihat, baru kita bisa memikirkannya kan? Jadi menurut aQ, ga ada salahny memikirkan yang indah-indah ... contoh konkret itu tentang lagu.
baik itu dr lagu rohani maupun dunia asal memberikan kemajuan untuk kita, why not???
yang jelas pilih yang sesuai dengan apa yang Tuhan mau untuk kita pikirkan.

Gimana menurut kalian???

^_^