Senin, 14 September 2009

YESUS HANYA SEJAUH DOA KAN?

Lama ga nulis…

Akhir-akhir ne kesibukan padat banget, sampai-sampai semua ide dan pikiran rasanya ga tertahankan ingin kubagikan sama temen-temen semuanya.

Banyak orang bertanya, bagaimana berdoa dengan benar…

Jujur, doa yang paling sempurna menurutku Cuma doa ‘Bapa Kami’

Bagaimana ga sempurna, doa itu kan doa yang diajarkan Yesus untuk kita contoh.

Tapi bagaimana kita dengan kehidupan doa kita sehari2?

Ada yang bilang, berdoa sampe 3 jam dalam sehari, ambil waktu khusus sebelum atau sesudah tidur untuk berkomunikasi dengan Tuhan…

Tapi beberapa waktu terakhir aQ ga pernah berdoa dengan cara ‘lama’ seperti itu lagi. Buatku doa adalah nafas kehidupan, sehingga setiap detik dalam hidupku adalah tentag komunikasi aQ dengan Tuhan.

Bagaimana aku bisa melangkah dalam jalanNya jika hanya mengambil waktu ‘tiga jam’ sebelum atau sesudah tidur?

Apakah Tuhan Cuma dilibatkan dalam kehidupan kita pada saat kita bangun dan saat kita akan tidur? Betapa egoisnya manusia….

Jujur, aQ ga pernah lg mengambil waktu beberapa jam setiap hari untuk duduk berdiam berlama2 berbicara dengan Tuhan, situasi seperti itu sering disebut dengan ‘doa’ kan?

Padahal, selama berjam-jam mungkin kita Cuma bisa benar-benar berbicara dengan Yesus selama beberapa menit…

Tapi ada kalanya aku bisa semalaman ga tidur , hanya bicara dan bicara sama Yesus…

Aku ga tahu, mungkin menurut teman-teman aku aneh, tp begitulah caraku berkomunikasi dengan Tuhan.

Ketika aQ merasa aku harus berdiam untuk waktu yang lama, maka aQ akan bersimpuh di kakiNya. Ada kalanya aQ hanya tersnyum, dan senyumanku juga bagian dari komunikasiku dengan Yesus. Apa doa harus dengan kata2 mutiara? Bahasa Roh yang menyala2?

Ga dalam setiap hari saat teduh berisi tentang hal2 yang monoton… sbab aQ tahu Tuhan ga suka hal2 yang monoton. Saat teduh bukanlah rutinitas, tp bagian dari kehidupan kita sebagai seorang anak yang mengenal Bapanya.

Sewaktu di rumah (tinggal bersama ortu dan saudara2ku) , papa sering kali menyapa setiap kami terlebih dahulu. “Selamat pagi , Anak-anakku….”

Begitupun Tuhan…. Kadang Dia terlebih dahulu menyapa kita, sebagai salam sayangNya untuk kita, lalu Ia memeluk kita (tanpa kata2) untuk waktu yang kadang lama, kadang sebentar.

Pernahkah temen-temen mengalami hal yang sama?

Sering kali kita bergelut dengan kedagingan kita tentang betapa beratnya ‘saat teduh’ baik di malam maupun pagi hari. Tapi buatku ga seberat itu lg, aQ menikmati hidupku sebagai seorang anak dari seorang Bapa yang Agung.. yang mengasihiku dengan cinta sejati. Memelukku ketika aQ bersedih, mendengarkan curhatanku, membelai rambutku, memelukku erat sampai aku mendengar isi hatiNya untukku.

Ga pernah berlama-lama, Karena semuanya bukan tentang banyaknya waktu yang kita ambil, tp betapa dekatnya Dia dalam hati kita.

Bukan tentang pemilihan waktu yang aku ambil, bukan tentang pagi atau siang hari, tp tentang kualitas percakapan itu sendiri.

Ada banyak orng di dunia ini, termasuk aku masih terpaku dengan ‘banyak’ dan bukan tentang kualitas. Apakah sesungguhnya yang melandasi suatu hubungan yang berkualitas?

Inti dari doa atau percakapan dengan Tuhan menruutku ga jauh beda dengan percakapan kita dengan orang tua kita. Ya , tentu saja hubungan anak dan orang tua yang seharusnya.

Biasanya kita slalu membicarakan apa yang kita alami sama orang tua kita kan?

Apa yang menjadi harapan dan cita2 kita, tp ga dalam setiap kesempatan kita yang didengarkan lho…

Ada kalanya papa mama kita ingin kita mendengarkan apa yang dia harapkan untuk kita.

Kebanyakan waktu doaku mungkin berisi tentang usaha untuk mendengarkan apapun yang Tuhan mau dalam hidupku, bukan tentang harapan2 ku sj, tp lebih kepada apa yang Dia inginkan untuk aku lakukan.

Buatku itulah doa yang berkualitas. Ketika doa itu berisi komunikasi dua arah antara aku dan Tuhan. Ga hanya aku saja yang berbicara , tapi ada kalanya aku mendengarkan. Sadarkah kita teman, dalam doa2 kita yang panjang, kita Cuma sibuk mengatakan apa yang ingin kita katakan? Tapi menurutku sebuah doa yang berkualitas, adalah ketika kita didengar dan mendengarkan Tuhan.

Ga hanya tentang pujian2 sbab tanpa dipujipun Tuhan memang sudah terpuji,,,

Bukan berarti pujian ga dibutuhkan Tuhan, tp doa bukan saja slalu berisi tentang pujian

Ada kalanya senyumanku membuat Tuhan bangga, dan menurutku itu juga bagian dari doa. Ketika Tuhan menyatakan isi hatinya untukku dan aQ tersenyum menghargai segala kebaikannya…di situlah aku merasakan bahwa Yesus itu begitu baik.

Bahkan ketika aku menngis menyesali dan mengakui dosaku, Ia ikut menangis bersamaku. Ia begitu mengasihi aku, dan aku percaya Ia juga mengasihi teman-etman semua.

Perubahan gaya berdoaku membuat aku sekarang lebih ringan melangkah kemanapun Dia mau. Ketika aku mendapat apa yang aku harapkan, bahkan terkadang lebih dari yang aQ harapkan, aku membrikan senyuman termanisku untukNya, mungkin ga kan sebanding dengan apapun yang Ia berikan, tp melihatNya membalas senyumanku membuat aku bangga menjadi anakNya yang terkasih.

Apapun yang kumiliki dalam hidupku adalah milikNya….