Kamis, 18 Maret 2010

NEVER MIND

Temans, pernah ga kalian melakukan suatu kesalahan yang menurut kalian begitu fatal dan ga kan mungkin Tuhan ampuni? Pernah ga kalian merasa seakan siapapun bahkan Tuhan sekalipun ga akan memaafkan kita? Pernahkah kalian melakukan kesalahan di saat kalian tahu itu merupakan kesalahan tapi seperti ada sesuatu yang menarik dirimu dengan kuat sehingga kamu ga bisa beranjak dari dosa itu? Seperti magnet yang begitu kuat dan kamu ga dapat mencegahnya....

Aku baru saja mengalaminya. Hal yang sungguh memalukan dan mendukakan hati Tuhan. Membuat aku berfikir untuk menghentikan nafasku dengan keuputusanku sendiri. Ingin berlari jauh dari orang-orang yang aku sayangi. Ingin pergi dan lenyap dari semua orang yang mengagumi ketegaranku selama ini. Dan yang membuat aku begitu jauh karena merasa malu sama Tuhan, malu sama diriku sendiri yang begitu bodoh bisa terjatuh dan terjerembab dengan sukses.

Tapi pernahkah temans merasakan, sesuatu yang begitu berat yang tersimpan di hatimu, yang begitu ingin kau lepaskan namun sulit karena rasa malu dan rasa sakit yang engkau dapatkan ketika melakukan kesemuanya itu?
Itulah dosa.... Dosa menarikku semakin menjauh dari Yesus, dosaku menarik aQ menjauh hingga dengan begitu bodoh aku ga menyadari keberadaanNya dalam setiap doa-doaku, dalam setiap jeritan hatiku memanggil Dia, aQ merasa selalu hampa.

Bagaimanakah jika sebuah suara memaksamu untuk menyatakan kebohongan-kebohonganmu pada sahabat terdekat sebelum semuanya terancam berakhir? Sebelum mereka sungguh-sunggu meninggalkanmu karena kejujuranmu yang telanjang itu? Berapa besar tenaga yang kau perlukan ketika merasakan sebuah gumpalan besar dalam hatimu harus kau keluarkan sesegera mungkin sebelum habis usiamu? sebelum Tuhan sungguh-sungguh menghentikan langkahmu?

Aku baru saja mengalaminya. Sesuatu yang telah lama kusembunyikan, kupendam dan kutanggung sendirian. Sesuatu yang begitu mengganggu kehidupanku dari hari ke hari, malam ke malam, bahkan ketika pagi menjelang, gumpalan itu semakin hari terasa semakin menyakitkan. Dan aku selalu berfikir sahabat-sahabatku terlalu bahagia untuk merasakan kesedihanku. Mereka ga seharusnya merasakan kepedihan demi kepedihanku dan aku begitu ingin tertawa bersama mereka, bukan menangisi kepedihanku :)

Dan dengan sejuta keberanian, akhirnya tadi malam aQ begitu frustasi nyaris kehilangan akal. Tapi sesuatu yang menyentakku begitu keras membuat aku tersadar, sahabat adalah orang yang tidak hanya dapat membagikan bahagianya tapi juga sedihnya bersamamu. Yang menangis bersamamu dan yang merasakan semua hal yang kamu rasakan. Pemahaman itu membuatku membulatkan hati mengurungkan niatku dan kembali kepada sahabat-sahabatku. Bertemu mereka ga pernah membuat aQ bersedih. Aku selalu tertawa dan lupa bahwa aku sedang berduka. Namun saat aku begitu sendirian, aQ bahkan merasa ga ada satu orangpun yang mengasihiku. Aku membutuhkan teman di saat Tuhan memberikan aQ sahabat-sahabat yang begitu mengasihiku. Yang sampai hari ini memikirkan dan berdoa untukku.

Dengan agak bimbang aQ menceritakan hal itu kepada Nila, karena aQ tahu emosinya lebih terkontrol dibanding Cindy dan Malika. Berkat dia aku kembali menyadari satu hal... aku berharga di mata Tuhan meski mungkin ga hanya lumpur yang menutupi tubuhku tapi juga kotoran. Berkat dia pula aku merasa aku memiliki sahabat setiap detik. Sahabatku sejatiku Yesus, dan Ia mengirimkan mereka untuk membantu aku tegar menghadapi kesemuanya ini.

Meskipun dari raut wajahnya aQ tahu Cindy begitu terpukul dan kecewa dengan keterbukaanku, tapi siang ini smsnya membuat aQ begitu terharu dan menangis di meja kerjaku, di hadapan rekan-rekan kerja yang setiap hari melihat ketegaranku.
Cindy meyakinkan aQ bahwa Tuhan Yesus ga pernah meresahkan apa yang sudah aQ lakukan padaNya meski aku begitu kotor, berdosa dan penuh dengan keluh :((
Nila memberikan aku pelukan ketika saat itu aQ bener-bener merasakan dingin dan beku di hatiku. Cindy menangis bersamaku ketika dengan seksama td malam aku menceritakan apa yang udah membuat mereka kecewa terhadap aku. Kesemuanya itu....mungkin ga aku temukan dari orang-orang yang aku harapkan. Tapi aku merasa menjadi orang paling beruntung sekarang.... Aku yang begitu jahat, masih mendapatkan anugerah yang indah. Menemukan sahabat yang sungguh-sungguh merupakan sahabat.

Mulai sekarang, keterbukaan adalah merupakan landasan persahabatan yang kami bangun. Keterbukaan membantu memulihkan kami satu dengan yang lainnya. Membuat kami semakin dekat dengan Tuhan yang begitu mengasihi kami.

Terimakasih Tuhan untuk pengampunan dan anugerahMu...sungguh, aku ga dapat berkata-kata ketika menyadari diriMu terlalu baik kepadaku. Aku malu dan merasa begitu jahat dan ga berperasaan melukai diriku sendiri terlebih melukai hatiMu...

Kuharap semua teman yang membaca tulisanku belajar banyak hal tentang perjuangan, persahabatan dan kasih Tuhan yang telah aku saksikan dalam hidupku. It's not about me...it's about the love of Jesus :)

He loves u too....

6 komentar:

Bunga mengatakan...

Tuhan dan kasihNya selalu ada untuk kita semua. Salam mesra dari negeri bunga.

-'moRis- mengatakan...

Q pikir smua org prnah mrasakannya sizt'...
tp tetap percaya, Tuhan Qta pengampun, dia tetap mau mnerima Qta, apalagi Qta udh tau itu salah dan minta ampun padanya..

Tetap smangat dalam Tuhan,
Luv u in CHrist

ravimalekinth mengatakan...

waduh ada apa lagi ini? :))

Anonim mengatakan...

Debby: "sahabat adalah orang yang tidak hanya dapat membagikan bahagianya tapi juga sedihnya bersamamu. Yang menangis bersamamu dan yang merasakan semua hal yang kamu rasakan."

Kalo aQ: sahabat juga adalah yang bisa membantu mencarikan solusi pada saat aku menangis. Karena, menangis atau merasakan saja tidak menyelesaikan satu persoalan pun :P

METAMORPHOSIS mengatakan...

Bunga, thanx 4 coming here ^^
Sis Moris, yeah..rasanya plong kalo udh terbuka sama Tuhan, skrg aQ udh lebih lega ^^
Mikha, it's my secret :P
yeah...sahabat2ku td malam udah dapetin solusi wat masalahku Mik...tinggal gmn aQ memutuskan utk melewati proses dan kesempatan kedua ini dengan sebaik mungkin ^__^

Anonim mengatakan...

iy sis deb..

aq pernah melewati saat bgtu...
agak sulit utk m'perkatakan...
ttpi harus... klu disimpan & disimpan...
bisa jd racun...^^