Senin, 05 April 2010

BANGKITLAH!!!

Sudah beberapa hari ne Debby bener-bener disibukkan sama yang namanya tugas akhir semester.
Setiap mata kuliah satu makalah. Huaaaaaaaaaaaaaaaaa.....
Liburan Paskah kemaren, aku ga bisa tidur dengan benar karena mengerjakan tugas-tugas itu dari pagi sampe pagi lagi. Beberapa kali terbangun dengan punggung begitu sakit akibat ketiduran di meja belajar dengan laptop menyala ^^

Bukannya ingin menumpuk tugas, tapi Debb selalu kebagian tugas membuat pendahuluan dan kesimpulan. Makanya harus menunggu semua teman sekelompok selesai mengerjakan bagiannya masing-masing lalu menyerahkannya padaku. Untunglah semua tugas itu sekarang sudah 80% selesai dan tinggal dipoles sedikit-sedikit lagi :P

But malam Sabtu kemaren sambi menyelesaikan tugas bisnis, Debby nonton film Passion of Christ yang dibintangi Mel Gibson.
Kali ne bukan tentang salib dan darah yang mau Debby bahas,. Tapi bagaimana Petrus menyangkal Dia sebanyak 3 kali dan bagaimana Yudas menjadi gila dan bunuh diri di tanah berdarah.
Berapa banyak di antara kita yang seperti Yudas....yang mengalami kehancuran dan keterpurukan karena dosa-dosa yang kita lakukan. Yang terintimidasi iblis dan semakin merasa hina kemudian sangat jauh dari kasihNya yang menebus kamu dan saya...

Debb teringat seorang teman yang telah pergi dengan derita yang dia pikul selama hidupnya. Dia pergi membawa beban itu dan entah bagaimana dia saat ini di hadapan Bapa, tapi yang pasti Debb belajar satu hal... Debby ga mau menjadi seperti dia.
Hidupnya sia-sia dan dalam masa akhir hidupnya dia semakin merasa pantas menanggung semua akibat dosa yang dia derita. Yang meninggal dengan wajah penuh kesedihan dan kemuraman.
Debby ga sedang menghakimi temanku itu, tapi berkaca dan menatap cerminan hidupku dalam dirinya. Debby masih sering bersikap seperti dia. Merasa terpuruk (berlebihan) dengan kegagalan demi kegagalan dan akhirnya sulit bangkit dari perasaan bersalah itu.

Rasa bersalah?

Itukah yang dirasakan Petrus ketika menyangkal Yesus? So pasti bangets...
Petrus menangis dan menangis menyesali dan bahkan merasa tak pantas mendapat pelukan dan dukungan teman-temannya yang lain.
Satu hal yang ga dikupas dalam film Passion of Christ adalah bagaimana cara Petrus bangkit dari keterpurukan dan perasaaan bersalah yang berhasil merenggut Yudas...

Banyak temen menyarankan untuk melupakan... what? ga semudah membalikkan telapak tangan, ga gampang...
tapi percaya kah teman, ketika Debby melihat Yesus (meski dalam film) menjerit dan memohon ampun akan dosa KITA di kayu salib di tengah kesakitannya, Debby merasa begitu jahat....
Mungkin itu yang ga sempet dilihat sama Yudas. Dia merasa neraka begitu dekat padanya...
Ia menyesal tapi terpuruk karena merasa Yesus pasti menghukumnya, menjebloskan Dia ke dalam neraka. Tapi lihatlah Petrus...
Dia menjadi saksi nyata atas kasih Yesus dalam hidupnya.
Sehingga aku dan kamu percaya Yesus baik dan maha Pengampun...

Petrus menjadikan 'dosanya' sebagai bukti bahwa Yesus ga pernah mempermasalahkan itu ketika kita sungguh-sungguh memohon ampun dan berbalik dari jalan yang salah itu.

Semoga catatan kecilku ini bis menyentuh setiap kita yang mungkin sedang merasa terpuruk oleh semua kesalahan dan setiap jalan keliru yang kita tempuh.

SEMANGAT!!!!

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Di satu sisi, ada juga kelebihan Petrus. Dia masih berani untuk melihat Yesus pada jalan salib.

Murid-murid lainnya apa kabarnya? kaburrrr semuaa..! (kecuali Yohanes, yang setia mengikuti Yesus dalam penyalibanNya).

Mumpung lagi bahas masalah dosa-dosaan, mau sharing ah di blog ku satu lagi: Perjumpaan Yesus dengan pendosa