Selasa, 12 Mei 2009

CLOWN

aku sering memikirkan sesuatu tentang badut...
Dia suka membuat lelucon-lelucon konyol yang ga lucu menurutku, tapi justru karena itu orang-orang menertawakannya. Lelucon-leucon yang mungkin menurut anak-anak terlalu lucu.
aku ga punya kesan yang indah tentang badut semasa kecilku. Bagiku badut-badut itu menyeramkan...
Entah kenapa aQ merasa topeng atau dandanannya yang mencolok membuatku berfikir mereka menyeramkan.

Suatu hari ketika aQ masih SD dan bermain bersama beberapa teman di pantai, aQ bertemu dan melihat 'Om Badut' melepaskan topeng dan membersihkan wajahnya dari tebalnya bedak dan berbagai make up yang melekat diwajahnya, dia hanya seorang lelaki paruh baya yang sepertinya tampak lelah. Dengan lunglai ia membawa perlengkapannya ke dalam sebuah ruangan khusus karyawan.
Beberapa menit kemudian, aQ melihat laki-laki itu keluar dengan pakaian biasa,tanpa bokong besar dan perut buncitnya. Dia melewati seorang anak kecil yang sedang menangis seorang diri, dia menanyakan sesuatu kepadanya dan mulai membujuknya. Beberapa menit kemudian keduanya berjalan beriringan bersama-sama.
Anak kecil itu adalah anaknya, sebut saja namanya Rina, dia temanku di sekolah, dan dia slalu malu ketika teman-teman bertanya apa pekerjaan ayahnya.

Sekarang, setelah aQ mengerti, aQ jd ingin bertemu kembali dengan Rina. Aku ingin bilang, aQ sering menjadi badut. Tanpa topeng, perut buncit dan bokong besarpun aQ telah menjadi badut.
Beberapa tahun aQ mengasihani diriku karena mereka menganggap aQ badut. Tapi beberapa waktu lalu aQ menyadari, memang apa salahnya menjadi badut?
Dulu, ketika orang-orang menertawakanku hatiku hancur....aQ tersenyum tapi dalam hati aQ menangis.
Sekarang, ketika ada seseorang yang membutuhkan aQ sekalipun hanya mampu mengisi sedikit kekosongan hatinya, aQ merasa seperti akan menjadi badut lagi...
Tapi mengapa aQ tidak marah?Apa karena aQ telah terbiasa menjadi badut?
aQ melepaskan topengku setiap malam,menangis dan berharap esok kan jadi berbeda.

Tapi hari demi hari tetaplah sama, aQ tetap menjadi badut
hanya hatiku yang berubah.....
aku ga lagi menangisi apapun yang mereka tertawakan dari diriku, aku bersyukur bisa membuat banyak orang tertawa...
apapun yang mereka tertawakan ga membuatku lemah, justru membuat aQ bangga aQ berbeda dengan mereka berarti aQ spesial....

aku berharap Rina temanku telah mengerti, memiliki ayah seorang badut bukanlah hal memalukan, meskipun terlihat konyol, tapi menghibur banyak orang adalah pekerjaan langka yang jarang ditemukan akhir-akhir ini.
orang-orang sibuk dengan masalah masing-masing sehingga ga punya waktu untuk menghibur diri sendiri, apalagi orang lain...

tertawalah, kami akan menghiburmu...

^^

1 komentar:

bhanchet mengatakan...

iya...ketawa....ketiwi.....huahahahahahahahah
jangangoyah...teguhkanlah hatimu....dan giatlah selalu.......wuakakakakaakakakakaka