Senin, 04 Mei 2009

IDENTITAS


Ada perenungan yang menarik dari kalimat
' Apalah arti sebuah nama ' yang sering diucapkan kebanyakan orang.
Menurutmu, ketika engkau terbentuk dari rahim ibumu, apakah Tuhan telah mempersiapkan sebuah nama untukmu?
Seperti halnya Yohannes pembabtis, bahkan Tuhan Yesus... Allah menganugerahkan nama yang terindah menurut pandanganNya jauh sebelum mereka terlahir ke dunia ini.
Jika memang Tuhan telah 'merencanakan' sebuah nama jauh sebelum kita terlahir, mengapa kita bisa berkata ' Apalah arti sebuah nama ' ???

Aku sendiri sering banget lupa sama 'nama'. Sering kali aQ hanya mampu mengingat 'fisik' seseorang, baik itu dari wajah, warna kulit, warna rambut dan sebagainya. Mungkin jika namanya 'Debby' dengan ciri fisik tidak berbeda denganku, pasti aQ hanya mampu mengingat 'itu lho, cewe keriting yang gendut itu' :P atau aQ hanya mampu mengingat 'perempuan berkacamata itu' untuk menerangkan 'Nova' . (just kidding Nov :D i'm still remember u're name)

Dan dengan apa pula seorang 'Kristen' diingat sebagai seorang 'Kristen' ?
Ketika aQ bertanya pada beberapa saudara kita di luar sana, mereka mengenal 'kita' dengan berbagai 'sudut pandang' mereka ttg 'Kristen'.
Ada yang bilang 'penyabar' , itu karena ia mendapati seorang teman di kantornya begitu sabar menghadapi bos y cerewet, tp d sisi lain teman berikutnya berkata 'bodoh' karena dia tak mampu memberi perlawanan atas ketidaksopanan bosnya tersebut.
Ada pula yang bilang 'murah hati;, itu karena kawasan perkumuhan tempat mereka tinggal sering dikunjungi oleh orang-orang dengan 'tanda salib' di kalungnya, tp ada beberapa orang yang bilang 'mereka penjilat' yang memanfaatkan kelemahan mereka untuk menarik jemaat.

Semua orang bebas mengekspresikan apapun yang menurutnya benar, begitupun pandangan mereka tentang seorang 'Kristen'.
Ketika babtisan kudus telah kita terima, maka secara otomatis, identitas baru yang kekal akan kita terima sampai maut tiba. Seutuhnya dengan darahNya kita telah menjadi bagian yang begitu penting buat Tuhan.
Seorang anak, tak kan mungkin tak mewarisi sifat-sifat sang Bapanya..
Karena itulah semua pandangan tentang 'Kristen' di mata berbagai orang, sama seperti apa yang pernah Tuhan Yesus alami. Ada yang menganggapnya 'bodoh' , 'bijaksana', bahkan 'Tuhan' dan 'Setan'

Tapi sesungguhnya identitas kita sebagai 'anak' akan dibuktikan saat 'harinya' tiba. Semua orang satu per satu sedang berada dalam proses tes DNA. Ketika hari pencatatan hasil tiba, disitulah saatnya kita melihat, sapakah 'anak kandung', 'anak tiri' atau malah 'bukan anak'.

mari kita persiapkan diri teman... :)

JBus

1 komentar:

bhanchet mengatakan...

iya...kita harus bersiap.....