Kamis, 21 Mei 2009

MUJIZAT ATAU ANUGERAH???

Pemikiran ini berkecamuk dalam otakku setelah komunikasi kita kemaren.
Di sela-sela waktu istirahatku dalam flu panjang yang menyebalkan aku mulai bertanya akan harapan tentang sebuah kesempatan.

Aku ga bisa mengerti mengapa seseorang menganggap cinta adalah mujizat. Buatku cinta adalah anugerah. Ketika mujizat datang kita tak bisa menolaknya, berbeda dengan cinta yang adalah anugerah. Kehadirannya bisa menjadi sia-sia ketika kita ga mengindahkannya.

Aku telah menyadari semua waktu dan kenangan indah yang aku sia-siakan. Seperti aku pernah menyia-nyiakan ketulusan cinta seseorang.
Jika cinta merupakan mujizat adalah mungkin baginya untuk ga pernah merasa kecewa karena cinta. Tapi ketika anugerah yang kuterima begitu saja aQ sia-siakan, maka cinta membuatmu kecewa.

Satu aja kesamaan antara perbedaan pengertian kita tentang cinta, kita masih memiliki harapan tentang cinta sebagai muzijat dan cinta sebagai anugerah. Ketika kamu berharap mujizat terjadi maka aQ slalu berharap diberi kesempatan menghargai anugerah itu bersamamu.
Meski terlihat mustahil, namun saat ini yang terpenting bukanlah arti dari cinta tapi bagaimana kita meresponi cinta baik sebagai muzizat maupun sebagai anugerah.

Aku tetap berharap dan akan terus berharap akan ada waktu yang tepat yang indah yang Tuhan sediakan untuk kembali mengulang semua cinta yang kusia-siakan dalam hidupku.
Cintaku padanya, pada orang-orang yang mengasihiku terlebih cinta kepada Tuhan.

sedikit waktu mungkin ga berarti, tapi stidaknya lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.

;)

0 komentar: