Rabu, 06 Mei 2009

SEBUAH LAGU

1999
Sore yang kelam untuknya....
Dia duduk menyendiri di sudut sana untuk waktu yang lama...
menyeka air matany dan menahan sesunggukannya sambil berusaha merangkak meraih sesuatu yang dapat menopang tubuhnya yang telah berlumuran darah dan luka pukulan benda tajam.
gelap malam tak lagi membuatnya ketakutan, dengan tubuh setengah telanjang ia menyusuri lorong gelap itu, mencari sesuatu untuk hilangkan lapar...

Dua tahun yang lalu ia memohon padaku untuk membayangkan kembali apa yang pernah ia lalui masa-masa itu.
Ia bercerita masih dengan tatapan nanar....

Seorang bocah berparas ayu sedang bermain di halaman. Sesekali ia menatap kami berdua dari kejauhan, di sela-sela permainannya dengan beberapa anak di sana. Ia tahu, itu ibunya dan temannya, tapi ia tak bisa memanggil 'ibu' karena 'ibu' sedang sibuk dengan 'kehancurannya'.
Ia masih terus bercerita tentang semua hal yang ia lalui hari itu. Hidupnya seketika berubah, ketika manusia berubah menjadi binatang...
ketika harga diri tak lagi memiliki nilai...
ketika ego dan dendam merajai pikiran...

Ia terpuruk dan tak mampu mengakui kehancurannya,,, yang ia sesali adalah 'ketidakberadaan Tuhan' saat ia harus melalui semuanya itu, saat ia berteriak minta tolong...
saat lima orang pria memperlakukan hak miliknya dengan brutal, ia hanya mampu berfikir Tuhan sedang sibuk dengan urusannya sendiri,...

Hari ini, aku hanya mampu berkata 'Thanx God' untuk semua hal yang kudengar darinya.
Jam dinding di kamarku menunjukkan pukul 03.00 dini hari ketika telepon genggamku berdering..
tertulis 'Unknown Number' pada layarnya, dengan ragu dan setengah mengantuk aQ hanya mampu menjawab panggilan tak terduga itu.
'Debby, apa kabar?' suara itu sungguh membuatku begitu terkejut. Rasa takjubku tak hanya mampu berhenti sampai di situ, aQ menemukan dirinya yang 100 x jauh lebih kuat dari kala terakhir aku bertemu dengannya. Segala yang terjadi kini tak hanya mampu membuatnya takjub, tapi juga aQ dan semua orang yang mengenalnya...

ketika aQ bertanya, 'bagaimana?'
ia hanya memintaku sekali lagi menyanyikan sebuah lagu yang hampir tiap kali dalam setiap kunjunganku beberapa tahun lalu aku nyanyikan untuk membuatnya luluh....

Kala Ku Cari Damai

Kala ku cari damai hanya kudapat dalam Yesus
Kala ku cari ketenangan
hanya kutemui di dalam Yesus
Tak satupun dapat menghiburku
Tak seorangpun dapat menolongku
Hanya Yesus jawaban Hidupku

Bersama Dia hatiku damai
walau dalam lembah kekelaman
Bersama Dia hatiku tenang
walau hidup penuh tantangan

Tak satupun dapat menghiburku
Tak seorangpun dapat menolongku
Hanya Yesus jawaban Hidupku


Ya Tuhan, thanx banget, sejuta harapan untuk semua asa ini kembali Engkau pulihkan... aQ sendiri akhirnya kembali tersadar, hanya 'Yesus' yang mampu...mengapakah aku begitu gundah???
Iblis boleh datang merebut apapun yang kumiliki, teman, kekayaan, kesehatan, orang tua, sahabat, pacar bahkan harga diri sekalipun....tapi damai sejahteraku dalam Yesus, kan tetap slamanya...
Ia sekali lagi berterimakasih untuk semua usaha dan doa yang pernah aQ hantarkan untuknya.
aQ sendiri berterimakasih karena hari ini, aQ seperti menemukan kembali apa yang tlah hilang dalam hidupku beberapa waktu ini.

Yah, tak satupun, tak seorangpun dapat menghiburku...hanya Yesus, satu2nya jawaban... :)

JBU

0 komentar: