Senin, 08 Juni 2009

LUPA-LUPA TAPI INGAT

"Lupa....lupa...lupa,lupa,lupa lupa sama syairnya....
Ingat...ingat,ingat,ingat cuma ingat kuncinya....
C-A minor-Dminor ke G ke C lagi.... "

heheehhe
penggalan lagu di atas lagi ngetrend lho...
Yang nyanyiin emang namanya asli menyeramkan, "KUBURAN" bo...
Pernah ketawa banget inget lirik lagu ini pas telponan sama tulang Uli yang ganteng...heheheehe (GR deh dia!)
Gaya KUBURAN yang super aneh membuat dia memiliki ciri khas tersendiri sebagai band pendatang baru di blantika musik Indonesia. Tapi bukan band KUBURAN yang membuat aku tertarik menuliskan sesuatu di siang hari yang panas ini,...
Tapi makna yang luas dari lirik yang dinyanyikan band aneh ini...

Sadar ga sadar kita sering banget melihat seseorang dari hal-hal yang gampang kita ingat. Seperti ketika kita mengingat sebuah lagu yang terdiri dari syair dan nada. Nada ga akan berarti apa-apa tanpa liriknya. Nada ga akan membuat sebuah lagu memiliki judul. Begitupun lirik ga akan menjadi indah ketika ia hanya berupa tulisan saja...
Kita sering banget lihat seseorang dari 'kejelekan-kejelekan' atau 'kebaikan-kebaikan' nya saja.
Kita jarang sekali mengingat seseorang dari apa seutuhnya dia diciptakan Tuhan...

Coba deh kita selidiki hati masing-masing, pernah ga kita menilai orang dari kebiasaan jeleknya yang paling menonjol... misal 'si Debby yang cerewet itu' atau 'Si Kyoko yang suka OOT itu' hehehehehe (sorry jika ada kesamaan nama dan tokoh dalam cerita)
tapi image yang 'cerewet' dan 'suka OOT' itu membuat kita secara ga sadar udh mengimani sifat jelek org itu menjad sifat mutlaknya dia kan???
ada teman lama yang bilang kalo kita mau berubah, mulailah dari diri sendiri. Begitupun tentang 'melatih cara pandang' kita untuk bisa mengingat hal-hal yang positif dari setiap orang.

Belajar mengingat setiap orang melalui kebaikan-kebaikan yang ada untuk memotivasi dia lebih maju dari sebelumnya ga salah lho teman-teman...
Aku sekarang sedang belajar mengasihi diriku sendiri ketika beberapa waktu lalu seseorang teman mengatakan betapa ia mengagumi kelebihan-kelebihan yang aku miliki. Betapa ia menghargai setiap talenta yang Tuhan berikan dalam hidupku.

Kemudian aku berkaca, aku melihat terlalu banyak waktu yang terbuang ketika aku mengasihani diriku sendiri dengan mengingat semua hal buruk yang ada dalam diriku, semua itu karena teman-temanku sering mengulang hal-hal buruk itu menjadi kebiasaan baik untukku.
Sekarang bukan saatnya untuk menyalahkan orang lain...
Aku memulai semuanya dari diriku sendiri, mulai menghargai setiap hal yang Tuhan ciptakan dan Dia percayakan padaku. Mulai menghargai kebaikan-kebaikan dalam diri setiap orang.

'Kamu Berharga' kata Tuhan, lalu mengapa kamu bisa berkata 'Kamu ga berguna' pada temanmu???

Jadi sekarang, jangan mau lagi LUPA-LUPA sama kebaikan yang ada dalam diri orang lain TAPI INGAT lah selalu akan kebaikan-kebaikan yang ada dalam dirinya...
LUPAin yang BURUK tapi INGAT yang BAIK...

God bless u!!!

5 komentar:

Unknown mengatakan...

"misal 'si Debby yang cerewet itu"


oh..jdnya lu cerewet yak???ckckckckc
ternyata..hahaha

hmnm...saya setuju dengan apa yg lu bilang...
terkadang memang lbh mudah mengingat keburukan dan kejelekan daripada kebaikan...

misalnya org lbh mudah ingat Morris si ganteng daripada Morris si keren.. (nah lho...wkaakakakak)

gt deh.....hehehehe
:D

Tp belajarlah mengerti bahwa kita semua berharga di mata Tuhan..

amin....
:D

METAMORPHOSIS mengatakan...

itu kan cuma misal Ris....
kenyataannya sih gw ga bawel2 banget apalagi skrg udh mulai feminim...
hwhwhwhw

ganteng itu kejelekanmu ya Ris? pantesan....

wkwkwkw

Anonim mengatakan...

Betul tuh, kita pada umumnya lebih gampang ingat kejelekan orang daripada kebaikannya. Apalagi apabila orang yang dimaksud memiliki posisi yang terkenal atau cukup berpengaruh.

Misalnya seorang pendeta, sebaik-baiknya dia, serohani-rohani nya dia; kalo ada satu kesalahan saja, wah pasti banyak yang teriak sesat sana sini, bukannya didoakan dan dituntun kembali ke jalan yang benar.

Atau orang-orang lain seperti politisi, artist, penyanyi, ada satu kesalahan yang mereka perbuat, langsung di-ekspose dan digosipin kemana-mana.

Ibarat "karena nila setitik rusak susu sebelanga". Kita akan lupa beribu-ribu kebaikan orang lain apabila ada satu saja kesalahan atau keburukan mereka.

Tapi justru kecendrungan manusiawi ini bisa membuat kita untuk:

1. Selalu bijaksana dalam berpikir, berbicara, dan berbuat. Biarpun kita bukan manusia sempurna, tapi sebisa mungkin jangan sampai kita melakukan hal yang buruk.

2. Hal itu bisa membuat kita sadar posisi kita di hadapan Tuhan. Beribu-ribu kebaikan manusia saja bisa tidak berarti apa-apa di hadapan manusia lain karena dirusak oleh 1 keburukan;

apalagi kita manusia berdosa di hadapan Tuhan. Berjuta-juta kebaikan tidak akan bisa menutupi satu dosa saja.

Yesaya Isa 64:6a Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor;

Perlu darah Yesus untuk menebus dan menyucikan kita dari dosa sepenuhnya. Apabila kita mengaku dosa kita, maka Allah akan benar-benar lupa dosa kita. Sorry lupa ayatnya hehehe...tapi benar-benar lupa nya memang lupa betulan, bukan lupa-lupa ingat seperti lagu itu.

------------------------

Nah untuk bagian lagunya, aQ agak sedikit protes nih.

Nada bisa juga berarti dan memiliki judul. Seperti lagu-lagu klasik karangan komposer terkenal, hanya nada saja, tak ada liriknya. Tapi punya judul.

Begitu pula dengan musik jazz orkestra, banyak yang hanya nada nya saja, tidak pakai lirik

Dan sampai sekarang, masih banyak ada konser orkestra baik jazz maupun klasik. Nada tanpa lirik pun bisa meng-ekspresi-kan riang gembira (tempo cepat, tangga nada mayor), senang (tempo lambat, tangga nada mayor), sedih (tempo lambat, tangga nada minor), marah (tempo cepat, tangga nada minor).

Jadi, nada tanpa lirik, juga punya arti.

Begitu juga dengan sebaliknya, lirik tanpa nada pun juga indah, bagi orang2 tertentu. Contohnya? ya kamu! hehe.. suka bikin Puisi

Lagu itu kan puisi yang dinyanyikan.

Sekalipun ngga ada nada-nya, tapi bagi sebagian orang, puisi itu indah kan?

Jadi, puisi (lirik) tanpa nada, juga bisa indah.

-----------------------
Sorry kalo kepanjangan hehehe. GBU juga

METAMORPHOSIS mengatakan...

kalo puisi tanpa nada bukan lagu kan?
puisi ya puisi, nada ya nada....
trus nada tanpa lirik bukan lagu...

thanx buat kommennya Mik!

Anonim mengatakan...

1. hmm tapi menurut pelajaran bahasa indonesia ku dari SD-SMA, "lagu itu adalah puisi yang dinyanyikan".

2. Untuk pendapatmu, "nada tanpa lirik bukan lagu", kan sudah kujawab: Banyak sekali lagu-lagu klasik yang tidak ada lirik sama sekali.

Contohnya lagu "Canon" yang suka dimainkan orkestra biola pada pemberkatan nikah.

Atau lagu-lagu klasik lainnya yang tanpa lirik, misalnya Minuet, Flying Of Bumble Bee, dsb.

Terus kalo itu semua bukan lagu, disebut apa dong?